
CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Indeks-indeks Wall Street menguat
di hari pertama perdagangan Oktober 2022. Kekhawatiran terhadap agresifitas the
Fed dalam menaikan sukubunga acuan nampaknya mulai mereda. Hal ini terlihat
dari penurunan U.S. Bond yield di 2-year bond dan 10-year bond pada perdagangan
Senin (3/10). Hal ini merespon penurunan indeks manufaktur AS ke 50.9 di
September 2022 dari 52.8 di Agustus 2022. Selain itu, secara terknikal
indeks-indeks Wall Street juga berada pada kondisi yang sangat oversold
menyusul pelemahan signifikan di September 2022.
Sejalan dengan Wall Street
(3/10), mayoritas indeks di Eropa juga mencatatkan rebound di Senin (3/10),
setelah sempat melemah di awal perdagangan. Recovery harga saham Credit Suisse
menjadi salah satu faktor yang menopang rebound tersebut. Credit Suisse
menyakinkan kondisi strong capital base and liquidity position pada bank
tersebut, meski terjadi kenaikan di sisi credit-default swap. Pelaku pasar di
Eropa, serupa dengan di AS juga tengah mengantisipasi laporan keuangan Q3-2022
yang dikhawatirkan cenderung tertekan seiring peningkatan uncertainty risk di
Q3-2022 kemarin.
Harga minyak bumi menguat lebih
dari 4% di Senin (3/10) menyusul rencana OPEC+ untuk memangkas volume produksi
minyak sebesar 1 juta barel per hari mulai pekan depan.
DOMESTIC MARKET REVIEW
[Resistance : 7080] [Pivot :
7000] [Support : 6950]
Rebound mayoritas indeks global
di Senin (3/10) berpotensi memicu rebound pada IHSG di Selasa (4/10), terlebih
IHSG mampu bertahan di atas level psikologis 7000 pada perdagangan Senin
(3/10). Kondisi oversold pada Stochastic RSI mendukung potensi rebound hari ini
(4/10).
Potensi rebound nilai tukar
Rupiah di Selasa (4/10) turut berpotensi memicu rebound IHSG melalui penguatan/rebound
pada saham-saham keuangan. Di sisi lain, saham defensive, seperti ICBP dan
UNVR, serta sejumlah saham energi, termasuk ADRO, ITMG, HRUM, MEDC dan INDY
masih dapat diperhatikan di Selasa (4/10).
Namun, untuk beberapa waktu
kedepan, tetap waspadai potensi pembalikan sentimen, mengingat rencana OPEC+
untuk memangkas volume prodksi sebesar 1 juta barel per hari mulai pekan depan
semakin memperkuat keyakinan terhadap kenaikan sukubunga agresif the Fed. Pasalnya,
rencana tersebut akan diikuti kenaikan harga minyak dunia yang berpotensi
meningkatkan tekanan inflasi di AS.
MARKET NEWS
TOWR PT Sarana Menara
Nusantara Tbk
PT Sarana Menara Nusantara Tbk
(TOWR) menyelesaikan pembelian aset fiber optik sebesar Rp800 miliar milik PT
Alita Praya Mitra pada 30 September 2022. Pembelian tersebut dilakukan melalui
PT BIT Teknologi Nusantara, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh
PT iForte Solusi Infotek (iForte). iForte merupakan anak usaha PT Profesional
Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang menjalankan bisnis fiber optik dan
konektivitas.
BYAN PT Bayan Resources Tbk
Dato DR. Low Truck Kwong selaku
pemegang saham pengendali dari PT Bayan Resources Tbk (BYAN) telah menjual
sebanyak 92,700 saham BYAN di harga Rp30,000 per saham pada 30 September 2022.
Penjualan saham tersebut dilakukan untuk divestasi dengan kepemilikan langsung.
Pasca penjualan, maka kepemilikan Dato DR. Low Truck Kwong di BYAN menjadi
2,033,156,897 atau setara dengan 60.99%.
STAA PT Sumber Tani Agung
Resources Tbk
Dua anak usaha dari PT Sumber
Tani Agung Resources Tbk (STAA) yakni PT Transpacific Agro Industry dan PT
Madina Agrolestari mengakuisisi 100% sahm PT Hanuraba Sawit Kencana dan PT
Sawit Agro Lestari. Nilai akuisisi dari kedua perusahaan masing-masing sebesar
Rp256 miliar untuk PT Hanuraba Sawit Kencana dan Rp50 miliar untuk PT Sawit
Agro Lestari. Sebagai informasi, akusisi tersebut dilakukan dengan Sumatera
Plantations Pte Lte dan PT Bio Permai sebagai pihak penjual.
UNTR PT United Tractors Tbk
PT United Tractors Tbk (UNTR)
mencatatkan pertumbuhan penjualan alat berart merek Komatsu sebesar 111% ytd
menjadi 3,989 unit hingga Agustus 2022. Secara kontribusi, penjualan ke sektor
pertambangan mencatatkan kontibusi terbesar sebanyak 2,433 unit (61% dari total
penjualan). Selain itu, UNTR masih mempertahankan pangsa pasar sebesar 28%
selama periode Januari-Agustus 2022.
ROTI PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk
Aksi pembelian saham kembali
(buyback) oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) terus berlanjut. Terbaru,
emiten produsen roti tersebut memborong lagi 15,295 juta lembar saham, sehingga
kepemilikan Perseroan bertambah dari 7,29% (450,77 juta saham) menjadi 7,53%
(466,06 juta saham).